Next Chapter
Huh, sekian malam yg gelisah, harap kamu dgn rasa yang sama, sungguh mengganggu kenangan yg sementara ini, apakah semua akan sama dgn yg lain, ataukah cerita ini kembali berlanjut, dengan semena-mena aku rampas masa mudamu dan semua begitu cepat, apa yg kau harap saat ini, mungkin ada sesuatu yg kamu tunggu, begitulah prasangka yg selalu membuatku takut bertahan, menyerah, ah semestinya itu keputusanmu, karena ku tak pernah menyerah dan memang dari awal ku tak berpikir kalah, tp bagaimana kalu aku sendiri, bukankah kita bisa bersama berlari, atau kamu mau jadikan kenangan bersama lagu sendumu, kamu harus tau , tidak harus mempunyai cerita sendu untuk menjadi imajinasi, ku sudah lewati dan sungguh membosankan membunuh rasa ini, seakan kosong dalam senyuman sungguh itu bukan tujuan, pesimis yg di buat-buat supaya pura-pura bahagia merasakan pahit dunia, pulang lah rumahmu di sini, ku harap takan ada rumah senyaman ini lagi, kita berhak bahagia' bukan bahagia seperti keterpaksaan, dan bahkan aku sudah lewati itu juga, memang awalnya sakit tp menjadi badut itu lebih sakit, jika dulu waktu kembali mungkin aku bukan siapa-siapa dan bahkan aku bukan pilihan, egoku sudah ku hancurkan setelah itu, sadar ada yg berbeda memutuskan lanjut walau berat, tp ketahuilah kalau sendiri sungguh berat, menjawab semua tanya sendiri, bertanya sama angin, berprasangka yg salah, hal ini yg acap kali ku lakukan, berteriaklah kau mencintaiku, dan aku akan berlari kepadamu, atau datanglah di saat yg tepat jangan membuat ini renggang, jika ingin menyuruh menunggu, pastikan waktu itu tidaklah lama, semakin hari diri ini tersiksa, candu akan matamu membuat ku teriak-teriak tanpa sebab, jangan biarkan impian ini redup so i'm fucking miss you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar