mimpi untuk berpetualangan, bermula dari imajinasi, semula hanya bagian tidurku, kemudian terbangun dalam dunia yang lain, 1999 darah dan duka, kebencian peperangan dan cinta masa puber mengawal perpisahan, saat itu mudahnya suka, padahal masih lucu-lucunya, kepergian bersama ombak di luatan yang luas, membawaku di dunia baru yang haru biru, kereta api yang hanya terlihat di tv jadi nyata, lingkungan yang orang sebut ibu kota, mungkin benar dia juga ibu tiri, indah tapi kejam, kota yang nanti merubah arah pandang, memberikan suka sekaligus duka mendalam, tersisa adalah persahabatan yang tak pernah lekang oleh zaman, perjalanan belajar menjadi laki-laki, mungkin tak ada kenangan cinta yang membekas, tapi teman sejati yang berarti, merasakan kelaparan bersama, mengais sisa rokok di jalan, bernyanyi saat dunia terlalu berisik dengan materi, bukan sekolah tapi jalanan lah yang membuat diri ini besar, bodo amat dengan cita-cita, tertawa bersama kawan adalah harta terbesar, mereka bersedia aku sibukan dengan masalahku, dengan petualanganku, dengan kekosongan jiwaku, memiliki mereka mungkin sisa harta yang ku miliki sekarang, semoga mereka baik-baik saja, walau aku dengar ada beberapa yang tereliminasi dan perlu sedikit berjuang, yang ku tahu kalian tak pernah berubah, lebih mengenalku walau tak sanggup membahagiakan kalian, itu cinta terbesarku yang tak ku bisa ku miliki dulu, perpisahan yang ku putuskan kembali bukan karena benci, tapi ada hal yang harus ku tuntaskan, ada kesempatan ku akan terus berkunjung, rindu pada masa remaja kita, kenakalan dan hal gila yang kita lakukan, orang tak akan mengerti kita sangat menikmati masa emas kita, saat ini aku ingin cerita pada kalian ada orang yang paling ku inginkan selama perjalanan, dan dia gila seperti kita, tunggu sebentar akan ku kenalkan pada kalian setelah aku berhasil menculik dirinya, selalu doakan aku teman-teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar