sangat klise, seolah realistis berkedok kapitalis, impian yang terbentuk dari suara-suara media propaganda modernis tentang kehidupan idealis berupa materialis, maka sulit melepaskan dunia dalam konsep ekonomi, secara ekplisit desain akhir zaman kau selipkan dalam cerita, kesombongan kau sebagai manusia belum terlepas sepenuhnya, aku bisa jelaskan skemanya, di mulai dengan materialis di harapkan bisa membeli dunia rasa, seterusnya kecenderungan mendapatkan pengakuan dalam kutip menjadi lebih atau sama dengan manusia modernis, dengan menyisipkan beban ambisi sebagai target pembuktian, ironi sekali membandingkan ranah rasa dengan dunia materi, itu yang kamu kenal dengan lingkunganmu yang sering mempertanyakannya, alasan manusia tak bisa beli kebahagian, karena bahagia itu bukan bagian dunia materi yang selama ini kita cari, jika pikirmu aku berbeda dengan atau kemudian kamu sadar, sedang menduplikat ambisi mereka juga maka kelak kau seperti mereka, bukankah yang kau tuju bertemu seseorang di surga yang melindungimu saat kecilmu, terlalu rumit jalan yang kau ambil, kita sudah terjangkit di dunia manusia selalu mencari pembenaran atas dirinya, jadi manusia yang jauh dari kata maaf, selalu rendah di hadapan pencipta, maka mudah saja kah menapikan bahwa kau lebih hebat dari pesan tuhan dalam petunjuknya, waktu akan menjawab semua realita yang kau bangun, rasa dan dunia logika sangat mudah dijelaskan sebenarnya, jika bermula melepaskan kesombongan diri kita sebagai manusia, harga diri yang katanya identitas kita sebagai manusia jadi lucu kalu manusia itu di ciptakan bukan untuk membentuk harga diri, kita adalah produk kepunyaan yang di miliki sang pencipta, kita hanya buih di dunia ini dan akan bertemu dengan kematian, sejauh apa yang kita lakukan dan desain status sosial yang nanti kita kejar di mata manusia lain hanya sia-sia, bukan itu yang kita cari dan bukan itu yang kita nanti bangun, sadarkan generasi berlomba-lomba untuk gensi dan prestisi, menjadi person yang elegan, hah lucu kamu akan mati juga, semua ini adalah kendaraan untuk merencankan kelak seperti apa kita akan kembali, serta orang-orang yang menemani kita dalam keabadian kelak, proses menyelamatkanmu untuk sama" menghindar dunia yang palsu, masih ku tunggu di persimpangan sampai nanti kita beda jalan, ketahuilah ketulusan itu fana kalu kita tak merendahkan status ego dalam manusia, tidak perlu rumit karena sederhana saja udah cukup, menambah opsi dalam hidup hanya menambah masalah dalam hidup, berpetualang yang katanya untuk mendapatkan pengalaman tak pentig kalu kau sudah tau jawabannya, ada baiknya mempercepat kewarasan lebih baik daripada mengejar yang tak pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar