Selasa, 10 Desember 2024

Permulaan

 Pagi seperti biasa menatap temaram sinar, bermula kaki kecil meniti langkah mengejar cita, di atas batang pohon kelapa. jalan satu"nya ke gedung harapan, demi asa yang entah menjadi apa?, aktif sekali mengejar bola, memanjat pohon, sampai basah di sore hari bermain dengan ikan yang berlalu lalang, entah mengapa hujan sudah menjadi teman sejak saat itu, menatap langit adalah hal wajib untuk bermimpi, berteman dengan buku dan alam, masih ingat tempat menyendiri di dahan pohon yang kini tinggal kenangan, masa kecil yang aneh sebenarnya, sudah mengais sisa kehidupan demi sebuah khayalan, memiliki kesempatan yang sama adalah fana, mengkerdilkan diri mungkin itu bakat, terlahir sebagai laki-laki sendiri keluarga dgn harap manja, tapi kayaknya tidak selalu begitu, merindukan kemanjaan sampai saat ini sebatas angan, ingatan melihat kawan minum dengan segar, iya si kecil itu menyelesaikan bergelas-gelas dalam genangan ember, demi segelas minuman segar agar terlihat segar dan sama dengan teman lain, entah bakat atau kebiasaan, perlu sedikit berdarah dan bersabar agar merasakan hal yang sama, mungkin ketidak mampuan memiliki mendorong jiwa mengais sisa untuk memupuk asa menjadi sama, pastinya ingin terlihat normal seperti mereka yang bisa bahagia, tapi bagiku inilah jalan hidup dan di jalan aku temui diriku yang sekarang, marah sudah pasti, tapi sebntar juga reda' karena jalan untuk pulang masilah panjang, rumah adalah saat kita berdua bersama orang yang bisa sama gila dan menertawakan masa-masa kelam, mencoba banyak hal dan bertanya mengapa demikian jadi pembiasaan, mengakui keberdayaan, menangisi luka yang sungguh tak kunjung sembuh, sebentar berpikir dan kembali mengejar kefanaan lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar