Jumat, 20 Desember 2024
Ruang Imajinasi
kembali bercerita cerita lama, mengenang kata-kata yang seperti doktrin, adakah pengingat yang lebih indah dari arti sebenarnya dari sumber ingatan yang terekam, bermula kemustahilan sampai ingin mencoba, dan tak berhenti berpikir sampai kecanduan akan hawamu, entahlah kau tunjukkan sesuatu yang tak berhenti berteriak di kepala, meraba-raba tanya apakah kisah ini hanya untuk di kenang atau apakah ada keajaiban dalam pertemuan ini, tak mungkin lah dia sekeras itu mau berjuang, masih banyak ego yang dia sendiri tak bisa lepaskan, sebenarnya kita sama-sama ragu' antara korban dan pelaku, walau sebenarnya kita berdua pelaku, tidak ada namanya kamu dan aku yang ada hanyalah kita, sebelum kau berdebat dengan hatimu, sesungguhnya aku tau jawaban paten dalam sebuah perpisahan, menyalahkan semua peristiwa dan lari sekencang-kencang hingga hinggap di pohon lain, jawaban itu yang selalu ku dapati selama ini, dan ketakutan itu yang membuat ragu, walau sering ku hilangkan dan percayakan semua pada mereka, padahal tak akan pernah sama, padahal aku tau juga alurnya, sebenarnya banyak hal tidak menarik lagi bagiku, melanjutkan hidup dan kembali membunuh rasa ini lagi, aneh tapi adakah yang bisa gantikan perannya, mengapa mereka selalu rumit' kalu ujungnya kamu akan melewati semua ini, atau memang aku yang banyak kurangnya, aneh sebenarnya jika terus membandingkan, terus mencari kurangnya di mana, kalau ada manusia sempurna mungkin itu alien, atau lebih suka imajinatif daripada realita, sukar sekali hidup dalam kurungan pikiran diri sendiri, mungkin diriku yang salah, maaf untuk semua keburukanku dan semua kekuranganku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar